Skip to main content

Dari Belajar Menyampaikan hingga Belajar Dimaknai: Mahasiswa Menjadi Pemateri KOMBEL (Komunitas Belajar) Sekolah

Dari Belajar Menyampaikan hingga Belajar Dimaknai: Mahasiswa Menjadi Pemateri KOMBEL (Komunitas Belajar) Sekolah

Foto Kegiatan:
https://drive.google.com/open?id=1yHf4sl4AUlYTaikPkFFyFJX0exAAvDAX

" Inovasi Digital oleh Mahasiswa untuk Menghidupkan Komunitas Belajar Guru "

Dalam semangat penguatan budaya belajar di lingkungan sekolah, mahasiswa PSM diberikan kesempatan berharga untuk menjadi pemateri dalam kegiatan KOMBEL (Komunitas Belajar). Sebuah kesempatan langka, mengingat umumnya sesi KOMBEL diisi oleh bapak dan ibu guru senior di sekolah.

Tantangan pertama muncul saat menentukan materi yang relevan, menarik, dan sekaligus segar, mengingat peserta adalah para guru yang telah berpengalaman. Setelah melalui diskusi dan penelusuran referensi, akhirnya dipilihlah dua materi unggulan berbasis teknologi yaitu Pembuatan Media Pembelajaran Augmented Reality (AR) menggunakan Assemblr EDU dan Pembuatan Video Pembelajaran Interaktif dengan bantuan AI Magic Light. Meskipun kedua tema ini pernah dipelajari sebelumnya, namun mahasiswa harus kembali belajar secara otodidak untuk menyegarkan kembali pemahaman mulai dari instalasi ulang, eksplorasi fitur, hingga penyiapan demo dan slide presentasi.

Ketika hari penyampaian tiba, mahasiswa tampil sebagai pemateri utama dalam forum KOMBEL yang dihadiri oleh seluruh guru. Materi disampaikan dengan antusias, disertai dengan contoh langsung dan sesi praktik. Namun, kenyataan di lapangan tidak selalu berjalan mulus. Di tengah penyampaian materi, terlihat ada beberapa guru yang tidak fokus atau kurang memperhatikan penjelasan. Hal ini tentu menimbulkan perasaan kecewa dan kecil hati, terutama karena mahasiswa telah mempersiapkan materi dengan sungguh-sungguh. Namun dalam sesi refleksi bersama guru pamong, hal ini dibahas secara terbuka. Salah satu guru pamong bahkan menyampaikan bahwa kejadian serupa pernah dialami oleh ketua KOMBEL sendiri menjadi pemateri tapi justru diabaikan. Maka, kondisi ini bukanlah bentuk kegagalan, melainkan bagian dari dinamika komunitas belajar yang masih dalam proses tumbuh dan berkembang.

Melalui pengalaman ini, mahasiswa belajar banyak hal: Bukan hanya tentang teknis penguasaan materi dan penyampaian presentasi, tetapi juga tentang bagaimana bersikap profesional di tengah tantangan, serta pentingnya mental kuat dalam forum yang belum tentu sepenuhnya suportif. Kehadiran mahasiswa dalam forum KOMBEL membuktikan bahwa kontribusi inovatif dari generasi baru bisa menjadi pemantik perubahan, bahkan di ruang yang sudah mapan. Meskipun belum semua menyambut dengan antusias, langkah pertama sudah ditempuh dan itu adalah awal dari perjalanan yang lebih besar dalam kolaborasi antara mahasiswa dan guru di sekolah.

Kegiatan di :
SDN SIMOMULYO VIII/497

Oleh :
TITIS INDRAYANA
22010644206
Universitas Negeri Surabaya